Jumat, 26 Februari 2010

Kebudayaan Jawa Timur

Kebudayaan Jawa Timur yang sangat indah dan unik perlu dilestarikan. Karena jawa timur itu merupakan wilayah propinsi yang sangat kaya akan kebudayaannya, sebab merupakan gabungan dari berbagai daerah, oleh sebab itu di jawa timur itu sendiri terdapat macam-macam kebudayaan mulai dari suku jawa yang mempunyai sub suku yaitu tengger dan osing. Kesenian tarian komedi, adat istiadat, tempat wisata, dan masih banyak yang lainnya yang terdapat di jawa timur. Mulai dari suku jawa yang khas dengan orangnya ramah tamah, tersebar di seluruh indonesia dan merupakan suku terbesar di wilayah Indonesia dangan jumlahnya itu sendiri berkisar kurang lebih 90 juta. Dengan bahasanya yang khas yaitu bahasa jawa itu sesuai survey majalah tempo pada awal dasawarsa 1990-an rata-rata suku jawa menggunakan bahasa jawa dan kurang lebih hanya 12% suku jawa yang menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.


Selain suku jawa yang terkenal dengan banyak jumlahnya, juga ada kesenian yang khas jawa timur yaitu ludruk, yang pada umumnya dimainkan oleh laki-laki dan sebelum dimulai itu biasanya dibuka dengan tarian remong yang menceritakan kehidupan rakyat jelata, yang seringkali dibumbui humor dan kritikan social. Saat ini kelompok ludruk tradisional itu sendiri dapat ditemui di daerah Surabaya, mojokerto, dan jombang meski keberadaannya dikalahkan dengan modernisasi.





Masih banyak kebudayaan jawa timur itu sendiri yang merupakan tempat wisata alam, relief hiburan dan religi. Diantarnya gunung bromo yang dihuni oleh suku tengger, pegunungan yang terdapat diperbatesan pasuruan mojokerto seperti prigen, tretes, dan trawas. Wisata alam lainnya adalah taman nasional dan wisata hiburan yang lagi berkembang dan dikenal Wisat Bahari Lamongan (WBL) disebut juga jatimpark II. Yang terkhir wisata religi yang terletak dikawasan pesisir utara daerah jawa timur terdapat banyak mkam para wali diantaranya ada 5 dari Sembilan walisongo yang menjadi wisata religi bagi umat islam, yang letak persisnya sunan ampel di Surabaya, sunan giri dan maulana malik Ibrahim di gresik, sunan drajat dipaciran (Lamongan), yang terakhir sunan bonang di tuban.


Akhir dari artikel ini adalah hanya sedikit uraian tentang kebudayan jawa timur, dan masih banyak lagi kebudayaan-kebudayaan yang patut kita syukuri keberadaannya, melestarikannya, dan menjaganya jangan sampai kemakan usia kemoderenisasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar