Sedangkan χ2 merupakan suatu nilai untuk peubah acak χ2 yang merupakan sebaran penarikan contohnya sangat menghampiri sebaran chi square. Lambang oi dan ei masing-masing dapat menyatakan frekuensi teramati dan frekuensi harapan bagi sel ke-i. Apabila frekuensi yang teramati sangat dekat dengan frekuensi harapannya maka nilai χ2 bernilai kecil dan menujukkan adanya kesuaian yang baik. Sedangkan jika frekuensi yang teramati berbeda cukup besar dari frekuensi harapannya maka nilai χ2 akan bernilai besar sehingga kesesuaiannya buruk. Kesuai yang baik akan menciptakan suatu penerimaan H0, sedangkan suatu kesuaian yang buruk akan menciptakan suatu penolakan terhadap H0. Derajat kebebasan merupakan banyaknya derajat bebas yang terdapat dalam uji kebaikan suai yang didasarkan pada sebaran chi square, sama dengan banyaknya sel yang telah dikurangi dengan banyaknya besaran yang telah diperoleh dari data pengamatan yang digunakan pada perhitungan frekuensi harapannya.
Menurut Hasan (2003), distribusi χ2 dalam pengujian hipotesisnya biasanya digunakan untuk mengetahui perbedaan antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis). Pemakaiannya dapat dilihat antara lain sebagai berikut:
- Pengujian Hipotesis Independensi (Test of Independency)
Pengujian hipotesis independensi merupakan suatu pengujian hipotesis ketidakbergantungan (kebebasan) suatu pengelompokkan dari hasil penelitian (sampel) dari populasi terhadap kategori populasi yang lainnya. Dalam pengujian ini dapat menggunakan tabel kontingensi b x k, b merupakan baris dan k merupakan kolom, dengan b ≥ 2 dan k ≥ 2. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
- Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : merupakan kategori yang satu bebas dari kategori yang lainnya.
H1 : merupakan kategori yang satu tidak bebas dari kategori yang lainnya.
- Menentukan Taraf Nyata (α) dan Nilai χ2 Tabel
Taraf nyata (α) dan nilai χ2 tabel ditentukan dengan db = (b - 1) (k - 1), dapat ditulis sebagai berikut:
- Menentukan Kriteria Pengujian
H0 diterima jika X2hitung ≤ X2
α (b - 1) (k - 1).H0 ditolak jika X2hitung > X2
α (b - 1) (k - 1). - Menentukan Nilai Uji Statistik
- Membuat Kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan kita akan menentukan apakah H0 akan diterima atau ditolak.
- Pengujian Hipotesis Kompatibilitas (Test of Goodnes of Fit)
Pengujian hipotesis kompatibilitas merupakan suatu pengujian hipotesis untuk menentukan apakah suatu himpunan frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis) sama dengan frekuensi yang telah diperoleh (frekuensi pengamatan) dari suatu distribusi. Jadi, dalam pengujian hipotesis kompatibilitas merupakan pengujian kecocokan antara hasil pengamatan (frekuensi pengamatan) tertentu dengan frekuensi yang telah diperoleh berdasarkan nilai harapannya (frekuensi teoritis). Langkah-langkah pengujian hipotesis kompatibilitas adalah sebagai berikut:
- Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : frekuensi pengamatan sesuai dengan frekuensi yang diharapkan.
H1 : frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan frekuensi yang diharapkan.
- Menentukan Taraf Nyata (α) dan tabel χ2
Taraf nyata (α) dan χ2 tabel dapat ditentukan dengan derajat kebebasan (db)= k-N.
keterangan:
k : merupakan banyaknya kejadian atau kelas,
N : merupakan banyaknya kuantitas dari hasil pengamatan yang digunakan untuk menghitung frekuensi harapan.
- Menentukan Kriteria Pengujian
H0 diterima jika X2hitung ≤ X2α(k - N).
H1 ditolak jika X2hitung > X2α (k - N).
- Menentukan Nilai Uji Statistik
Keterangan:
f0 : merupakan frekuensi pengamatan,
fe : merupakan frekuensi harapan.
- Membuat Kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan kita akan menentukan apakah H0 dapat diterima atau ditolak.
- Pengujian Hipotesis Beda Tiga Proporsi atau Lebih
Pengujian hipotesis beda tiga proporsi atau lebih dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengujian hipotesis dengan dua kategori dan pengujian hipotesis lebih dari dua kategori. Pengujian ini dijelaskan lebih terperinci dalam uraian sebagai berikut:
- Pengujian Hipotesis dengan Dua Kategori (Ukuran)
Dalam pengujian hipotesis dengan dua kategori, peristiwa yang terlihat disini hanya terdiri atas dua kategori yaitu sukses dan gagal, baik dan buruk, kepala dan ekor. Langkah-langkah pada pengujian hipotesis dengan dua kategori dapat kita lihat sebagai berikut:
- Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : P1 = P2 = P3 = . . . (= P),
H1 : P1 ≠ P2 ≠ P3 ≠ . . . (≠ P).
- Menentukan Taraf Nyata (α) dan χ2 Tabel
Taraf nyata (α) dan X2 tabel dapat ditentukan dengan derajat kebebasan (db) = k–1.
- Menentukan Kriteria Pengujian
H0 diterima jika X2hitung ≤ X2α (k – 1),
H0 ditolak jika X2hitung > X2α(k - 1).
- Menentukan Nilai Uji Statistik
Keterangan:
nij : merupakan frekuensi pengamatan (observasi),
eij : merupakan frekuensi harapan (teoritis),
eij :
i : 1, 2,
j : 1, 2, 3, 4, …
- Membuat kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan kita harus menyimpulkan apakah H0 diterima atau ditolak, dengan cara membandingkan nilai-nilai dari uji statistiknya dengan kriteria pengujiannya.
- Pengujian Hipotesis Lebih dari Dua Kategori
Dalam pengujian hipotesis lebih dari dua kategori ini, peristiwa atau keadaan yang terlibat didalamnya adalah lebih dari dua kategori, seperti sangat baik, sedang, dan buruk. Untuk lebih lanjutnya kita akan lihat langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
- Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : P11 = P12 = P13 = …
P21 = P22 = P23 =
…P31 =
P32 = P33 = …H1 : tidak semua proporsi yang ada adalah sama.
- Menentukan Taraf Nyata dan χ2
Taraf nyata dan χ2 dapat ditentukan dengan derajat kebebasan (db) = (n – 1)
(k - 1).
- Menentukan kriteria pengujian
H0 dapat diterima jika X2hitung ≤ X2α (b -1) (k - 1).
H0 dapat ditolak jika X2hitung > X2α (b - 1) (k - 1).
- Menentukan Nilai Uji Statistik
- Membuat Kesimpulan
Dalam membuat suatu kesimpulan kita dapat menyimpulkan bahwa apakah terjadi penerimaan dan penolakan pada H0.
- Pengujian Hipotesis Kehomogenan (Test of Homogeneity)
Pengujian hipotesis kehomogenan merupakan suatu pengujian hipotesis apakah satu sampel dengan sampel yang lainnya dapat memiliki persamaan (bersifat homogen) atau apakah dua sampel atau lebih dapat berasl dari satu populasi attau tidak. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis kehomogenan dapat dilihat sebagai berikut:
- Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : dua sampel atau lebih yang bersifat homogen atau dua sampel atau lebih memiliki persamaan.
H1 : dua sampel atau lebih tidak bersifat homogen atau dua sampel atau lebih tidak memiliki persamaan.
- Menentukan Taraf Nyata dan nilai X2 tabel
Taraf nyata dan nilai X2 dapat ditentukan dengan derajat kebebasannya (db) = (b - 1)(k – 1).
- Menentukan Kriteria Pengujian
H0 diterima jika X2hitung ≤ X2
α (b - 1) (k – 1).H0 ditolak jika X2hitung > X2 α (b - 1) (k - 1).
- Menentukan Nilai Uji Statistik
Dalam menentukan nilai uji statistik kita dapat mempergunakan rumus sebagai berikut:
- Membuat Kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan kita dapat menyimpulkan bahwa apakah H0 dapat diterima atau tidak.
- Pengujian Hipotesis Satu Varians
Pengujian hipotesis satu varians merupakan suatu pengujian hipotesis varians (variasi) pada uatu populasi yang didasarkan pada varians sampelnya. Pengujian hipotesis satu varians pada dasarnya sama dengan pengujian pada hipotesis satu proporsi. Langkah-langkah untuk merlakukan pengujian pada hipotesis satu arah dapat dilihat sebagai berikut:
- Menentukan Taraf Nyata dan Nilai χ2 Tabel
Taraf nyata dan nilai χ2 dapat ditentukan dengan derajat kebebasannya (db) = n - 1.
- Menentukan Kriteria Pengujian
- H0 diterima jika χ20 ≤ χ2 α (n - 1).
H0 ditolak jika χ20 > χ2α (n - 1).
- H0 diterima jika χ20 ≥ χ2 1 – α (n - 1).
H0 ditolak jika χ20 < χ2 1 – α (n - 1).
- H0 diterima jika χ21 - ½ α (n - 1) ≤ χ20 ≤ χ20 ≤ χ2½ α (n - 1).
H0 ditolak jika X20 > X2½ α (n - 1) atau X20 < X21 - ½ α (n - 1).
- Menentukan Nilai Uji Statistik
- Membuat Kesimpulan
Dalam membuat keimpulan kita dapat menyimpulkan apakah H0 dapat diterima atau ditolak.
Distribusi χ2 merupakan suatu distribusi yang mempunyai variabel random kontinu, yang merupakan suatu keluarga dari kurva yang memiliki bermacam-macam distribusi χ2. Bentuk distribusi χ2 dapat ditentukan oleh derajat kebebasannya. Untuk distribusi χ2 yang mempunyai derajat bebasnya adalah v, modul dan puncak kurva akan terletak pada nilai χ2 = v – 2. Nilai-nilai χ2 selalu bertanda positif, karena nilai itu merupakan penjumlahan kuadrat dari variabel normal standar Z.
Menurut Subiyakto (1994), chi square merupakan pengujian hipotesis yang didalamnya membahas tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi dengan frekuensi harapan yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Untuk penerimaan hipotesis nol, perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan dapat dilambangkan dengan variabilitas secara sampling pada tingkat signifikansi yang diinginkan. Dengan demikian, uji chi square dapat didasarkan pada besarnya perbedaan antara masing-masing kategori dalam distribusi frekuensi. Nilai chi square dalam pengujian perbedaan antara pola frekuensi observasi dengan frekuensi harapan adalah sebagai berikut:
Dengan:
f0 = frekuensi observasi.
fe = frekuensi harapan.
CONTOH STUDI KASUS
- Uji Kebaikan Suai
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak masyarakat Indonesia melakukan tradisi mudik ke kampung halamannya. Oleh sebab itu, mahasiswa Universitas Gunadarma melakukan penelitian tentang kepadatan arus mudik dan arus balik di Tol Cikampek. Pada proses penelitiannya, mahasiswa tersebut mencatat kendaraan pribadi yang masuk dan keluar di Tol Cikampek. Berikut ini data-data yang telah diperoleh.
Tanggal Menjelang Hari Raya (Per Hari) | Kepadatan Kendaraan (Per Kendaraan) |
H-7 | 270 |
H-6 | 300 |
H-5 | 330 |
H-4 | 370 |
H-3 | 410 |
H-2 | 490 |
H-1 | 530 |
H | 500 |
H+1 | 400 |
H+2 | 200 |
H+3 | 370 |
H+4 | 410 |
H+5 | 430 |
H+6 | 470 |
H+7 | 520 |
Berdasarkan data yang diperoleh pada mahasiswa tersebut, akan diuji apakah kepadatan arus mudik dan balik merata atau tidak. (menggunakan taraf nyata 0,05)
- Formulasi hipotesis.
H0 : Kepadatan kendaraan arus mudik dan arus balik adalah merata.
H1 : Kepadatan kendaraan arus mudik dan arus balik adalah tidak merata.
- Taraf nyata () nilai χ2 Tabel.
= 5% = 0,05, dengan db = k – 1 = 15 – 1 = 14
Jadi, χ20,05(14) = 23,685
- Kriteria pengujian.
H0 diterima apabila χ2 ≤ 23,685
H0 ditolak apabila χ2 > 23,685
- Uji statistik.
Kategori | oi | ei | (oi – ei) | (oi – ei)2 | (oi – ei)2 /ei |
-7 | 270 | 400 | -130 | 16900 | 42,25 |
-6 | 300 | 400 | -100 | 10000 | 25 |
-5 | 330 | 400 | -70 | 4900 | 12,25 |
-4 | 370 | 400 | -30 | 900 | 2,25 |
-3 | 410 | 400 | 10 | 100 | 0,25 |
-2 | 490 | 400 | 90 | 8100 | 20,25 |
-1 | 530 | 400 | 130 | 16900 | 42,25 |
0 | 500 | 400 | 100 | 10000 | 25 |
1 | 400 | 400 | 0 | 0 | 0 |
2 | 200 | 400 | -200 | 40000 | 100 |
3 | 370 | 400 | -30 | 900 | 2,25 |
4 | 410 | 400 | 10 | 100 | 0,25 |
5 | 430 | 400 | 30 | 900 | 2,25 |
6 | 470 | 400 | 70 | 4900 | 12,25 |
7 | 520 | 400 | 120 | 14400 | 36 |
∑ | 6000 | 6000 | - | - | 322,5 |
- Kesimpulan.
Karena χ2 hitung = 322,5 > χ2 tabel = 23,685, maka H0 ditolak. Jadi, kepadatan arus mudik dan arus balik adalah tidak merata
- Uji Kebebasan
Liburan semester genap, mahasiswa teknik industri tingkat 2 akan mengadakan tour pariwisata. Pada rencana tour pariwisata terdapat enam pilihan, yaitu Bali, Borobudur, Tangkuban Perahu, P. Parangtritis, P. Kenjeran, dan P. Anyer. Oleh sebab itu, dilakukan voting untuk menentukan tempat tour pariwisatanya. Berikut ini merupakan data hasil dari voting mahasiswa teknik industri tingkat 2.
Voting | Tempat Pariwisata | Jumlah | ||||||
Bali | Borobudur | Tkb. Perahu | P. Parangtritis | P. Kenjeran | P. Anyer | |||
Sgt Stju | 25 | 18 | 20 | 10 | 5 | 4 | 82 | |
Setuju | 20 | 10 | 5 | 8 | 7 | 5 | 55 | |
Netral | 5 | 3 | 1 | 5 | 4 | 8 | 26 | |
Tdk Stju | 3 | 2 | 3 | 2 | 2 | 4 | 16 | |
Sgt tdk Setuju | 1 | 1 | 7 | 2 | 3 | 7 | 21 | |
Jumlah | 54 | 34 | 36 | 27 | 21 | 28 | 200 |
Berdasarkan data voting mahasiswa teknik industri, akan diuji apakah ada keterkaitan tempat pariwisata dengan hasil voting. (menggunakan taraf nyata 0,05)
- Formulasi hipotesis
H0 : Adanya keterkaitan antara hasil voting dengan tempat pariwisata.
H1 : Tidak ada keterkaitan antara hasil voting dengan tempat pariwisata
- Taraf nyata () nilai χ2 tabel.
= 5% = 0,05, dengan db = k – 1 = (5 – 1) (6 – 1) = 20
Jadi, χ20,05(20) = 31,410
- Kriteria pengujian.
H0 diterima apabila χ2 ≤ 31,410
H0 ditolak apabila χ2 > 31,410
- Uji statistik.
n1 = 82 ; n2 = 55 ; n3 = 26 ; n4 = 16 ; n5 = 21
n1 = 54 ; n2 = 34 ; n3 = 36 ; n4 = 27 ; n5 = 21 ; n6 = 28 ; n = 200
oi | ei | (oi – ei) | (oi – ei)2 | (oi – ei)2 /ei |
25 | 22.14 | 2.86 | 8.1796 | 0.36945 |
18 | 13.94 | 4.06 | 16.4836 | 1.18247 |
20 | 14.76 | 5.24 | 27.4576 | 1.86027 |
10 | 11.07 | -1.07 | 1.1449 | 0.10342 |
5 | 8.61 | -3.61 | 13.0321 | 1.5136 |
4 | 11.48 | -7.48 | 55.9504 | 4.87373 |
20 | 14.85 | 5.15 | 26.5225 | 1.78603 |
10 | 9.35 | 0.65 | 0.4225 | 0.04519 |
5 | 9.9 | -4.9 | 24.01 | 2.42525 |
8 | 7.425 | 0.575 | 0.330625 | 0.04453 |
7 | 5.775 | 1.225 | 1.500625 | 0.25985 |
5 | 7.7 | -2.7 | 7.29 | 0.94675 |
5 | 7.02 | -2.02 | 4.0804 | 0.58125 |
3 | 4.42 | -1.42 | 2.0164 | 0.4562 |
1 | 4.68 | -3.68 | 13.5424 | 2.89368 |
5 | 3.51 | 1.49 | 2.2201 | 0.63251 |
4 | 2.73 | 1.27 | 1.6129 | 0.59081 |
8 | 3.64 | 4.36 | 19.0096 | 5.22242 |
3 | 4.32 | -1.32 | 1.7424 | 0.40333 |
2 | 2.72 | -0.72 | 0.5184 | 0.19059 |
3 | 2.88 | 0.12 | 0.0144 | 0.005 |
2 | 2.16 | -0.16 | 0.0256 | 0.01185 |
2 | 1.68 | 0.32 | 0.1024 | 0.06095 |
4 | 2.24 | 1.76 | 3.0976 | 1.38286 |
1 | 5.67 | -4.67 | 21.8089 | 3.84637 |
1 | 3.57 | -2.57 | 6.6049 | 1.85011 |
7 | 3.78 | 3.22 | 10.3684 | 2.74296 |
2 | 2.835 | -0.835 | 0.697225 | 0.24593 |
3 | 2.205 | 0.795 | 0.632025 | 0.28663 |
7 | 2.94 | 4.06 | 16.4836 | 5.60667 |
∑ | 42.4207 |
- Kesimpulan.
Karena χ2 hitung = 42,4207 > χ2 Tabel = 31,410, maka H0 ditolak. Jadi, tidak ada keterkaitan antara hasil voting dengan tempat pariwisata.
jnagn lupa kunjungi blog saya banyak tips hacknya
BalasHapusfauzan652.blogspot.com
BalasHapus